Minggu, 29 Juni 2014

Tentang Aku !!


Tentang Saya Demi Tugas Aplikom Mr.Buda


Saya Dwi Ajeng Wahyundari mahasiswa Fakultas Pariwisata Universitas Udayana. Saya tinggal di Jl. Surya Buana 1 No.2 Padang Sambian. No Telpon Saya 085739230xxx. Saya Lahir di Denpasar pada tanggal 6 Maret 1995. Apa lagi yah ??

Ni kalo bukan tugas Aplikom gak mungkin dah buat blog yang sampek berkali-kali buat email demi blog. Semoga dapet nilai A ni tugas akhir mata kuliah Aplikom. Apa men lagi ku ketik yah ??

Oh ya cerita dikit dah, kenapa bisa masuk Fak. Pariwisata. Karna Test dari SNMPTN, SBMPTN, n PMDK 1 gak dapet Fak. Ekonomi. Yah terpaksa dari padalontang lanting test Fak. Pariwisata dan akhirnya masuk pembaca. Tapi ak belum student day univ, jadi harus ikut tahun ini. Asiknya buat tugas aplikom sama dengerin lagunya Nosstres (gtu yah tulisannya). Tapi dapet Fak.Pariwisata banyak berkahnya juga. Bias dapet seseorang yang special yang bisa buat semua berubah di kehidupan ku. Yaitu tadaaaa Soni Wirawan, ya walopun jarak umur terpaut jauh tapi kalo udah menyangkut prasaan gak bisa bilang apa. Akhirnya gak jomblo lagi. Perkenalan ku ama cowo ku yang sekarang ni sebernya sedikit lucu. Cerita dikit tentang pengalaman ni, dlu sebelum kenal soni , aku paling anti sama punya pacar jarak umur jauh sama suka minum. Yehh kemakan omongan, awalnya ak kenal soni, ak males banget kenal ma tu cowo, ada dia di kampus pasti lari menghindar, sampek berjalan 2 bulan dari acara BK kampus ku,, yeh trus tau kalo dy kone suka ma ak, ak nolak ak menghindar sampek ak di walek ma senior sebut saja Mr. A. trus gak tau kenapa ke kesalan berubah menjadi rasa yang yaa gag bisa diungkapkan dengan kata-kata. Trus PDKT beberapa bulan, maunya soni cowo ku nembak di Gunung Agung, tapi karna wktu soni mnta izin ma ortu ku mau ngajak ak ke gunung agung gak diizinin, ya jadinya gag jadi. Waktu ketemu besoknya baru nembak. Dan ternyata dy juga dulu punya moto gag mau pacaran sama cewe yg jarak umurnya jauh alias pedopilia. Yeh dapetnya aku yang lumayan jauh sih, tpi gag sampek 15 thn juga bedanya.

Inget beda 15 thn jadi inget sesuatu yang mengerikan hiiiiiii. Udah ah itu aja dulu. Ntar kalo semua tugas dah beres baru lanjut cerita keseharian ku n yang ku alamin. Ya sapa tau terkenal kaya Raditya Dika #ngimpii.

Okeeyyy bye pembaca blog ku…

Doain Hubungan ku baik-baikaja yah sama cowo ku nii, yang kali ini beda dari semuanya.. sesuatu banget….

Byeeee


Penulis



Dwi Ajeng Wahyundari

Jumat, 27 Juni 2014



Taman Budaya Yogyakarta


Pada awalnya, Taman Budaya Yogyakarta (TBY) bertempat di kawasan Bulaksumur Universitas Gadjah Mada. Tepatnya pada tanggal 11 Maret 1977 TBY Bulaksumur mulai dibangun sebagai Pusat Pengembangan Kebudayaan (PPK) Daerah istimew Yogyakarta (DIY). Gedung TBY yang dinamakan Purna Budaya kemudian dijadikan situs untuk membina, memelihara, dan mengembangkan kebudayaan DIY dan sekitarnya.  Purna Budaya terdiri dari dua konsep bangunan. Pertama, Pundi Wurya yang dijadikan pusat kesenian dengan berbagai fasilitas seperti panggung, studio tari, tempat diskusi, dan administrasi. Kedua, Langembara yang dijadikan ruang pameran, workshop, kantin, dan penginapan.
TBY Bulaksumur berjalan dari tahun ke tahun dengan berbagai dinamikanya, sampai pada 1995 pihak UGM mengirim surat pada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan meminta agar Purna Budaya dijadikan sarana kegiatan kemahasiswaan. TBY kemudian dibangun lagi di kawasan cagar budaya benteng Vrederburg yang berdampingan dengan gedung Societet Militair.
Pada 2002, TBY dikembangkan menjadi Unit Pelaksana teknis Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Povinsi DIY. TBY memiliki visi untuk menjadi pusat budaya terkemuka di tingkat nasional dan internasional. Sedangkan misi TBY yaitu (1) Memberikan ruang kreatif bagi seniman dan budayawan untuk mempresentasikan karya kreatif dan pemikiran mereka. (2) Menjadi suatu pusat laboratorium pengembangan dan pengolahan seni, dokumentasi dan informasi seni budaya. Dan (3) Meningkatkan kompetensi dan kemampuan masyarakat dalam mengapresiasi seni budaya.
Lokasi TBY yang baru bertempat di pusat kota Yogyakarta. Tepatnya di Jalan Sri Wedani No 1, Yogyakarta. TBY berada di sebelah timur benteng Vredeburg, berdampingan dengan Taman Pintar dan pasar buku Shopping. Seperti gedung sebelumnya, kompleks bangunan TBY dekat Vredeburg juga terdiri dari dua bagian: Concert Hall Taman Budaya dan Gedung Societet Militair. Di Concert Hall terdapat ruang pameran yang dapat digunakan untuk diskusi, pembacaan puisi, dan pelatihan kesenian. Sedang gedung Societet Militair digunakan untuk ruang pertunjukan berkapasitas 500 penonton.
Sampai saat ini TBY masih sering digunakan berbagai komunitas untuk menghelat acara-acara seni dan budaya. Salah satu perhelatan akbar yang digelar rutin di TBY adalah Festival Kesenian Yogyakarta yang diadakan tiap tahun dan Biennale Jogja tiap dua tahun. Festival Gamelan Internasional yang hanya satu-satunya di dunia juga  diselenggarakan di TBY.